ini adalah area sempit, ruang tanpa gelar akademik, gelar keagamaan, gelar kepangkatan, gelar kehartaan, gelar kebudayaan, gelar-gelar yang mempersempit ruang nurani digelar

23/02/2014

23/02/2014

baca dulu

baca dulu

Saturday 25 December 2010

Remunerasi

(aku latah, mari terbahak bersamaku! ketika diberikan bukan berdasar perbaikan moral kesejahteraan, tapi lebih karena kebobrokan mental pelayanan)

saat pengabdian bukan lagi sebuah panggilan
(hanya menjadi pereda barisan pengangguran)
saat itu pula gaji harus diremunerasi!
(ketuk palu)

saat profesi bukan lagi sebuah pilihan
(hanya menjadi batu loncatan keluar dari kesempitan)
saat itu pula gaji harus diremunerasi!
(ketuk palu)

saat risiko bukan lagi sebuah tantangan kepahlawanan
(akibat sejarah banyak yang diplintirkan)
saat itu pula gaji harus diremunerasi!
(ketuk palu)

saat amanat bukan lagi sebuah beban
(karena agama hanya dianggap sebatas departemen kedinasan)
saat itu pula gaji harus diremunerasi!
(ketuk palu)

saat jabatan dan pangkat bukan lagi sebuah penghargaan
(karena hanya ditujukan sebagai ladang penghasilan
bawahan dikebiri sebagai pelayan dan disapiperahkan
naik pangkat dengan segepok uang)
saat itu pula gaji harus diremunerasi!
(ketuk palu)

saat nama baik bukan lagi sebuah kebanggaan dan kehormatan
(karena nama buruk cepat dilupakan dan termaklumkan)
saat itu pula gaji harus diremunerasi!
(ketuk palu)

saat hukum bukan lagi sebuah norma keadilan dan pengayoman
(karena keadilan hanya milik orang duitan dan tak ada contoh dari atasan)
saat itu pula gaji harus diremunerasi!
(ketuk palu)

saat ketulusan bukan lagi sebuah kenikmatan
(karena keikhlasan hanya dianggap sebagai barang langka dan kemunafikan)
saat itu pula gaji harus diremunerasi!
(ketuk palu)

saat remunerasi dipandang sebagai sebuah keharusan bagi mereka,
(ketuk palulah! ketuk-ketuklah!)

(mari terhanyut bersamaku!)

rakyatku!
bagi kalian yang tak berpenghasilan tak bergaji!
tak usahlah berharap terjadi remunerasi pelayanan terhadap kalian
tak usahlah lalu gigit jari dan tetaplah mengaji,
mari kita ke surau milik wak haji untuk berdzikir , bertasbih, atau berdzanzi
sedekahilah mereka dengan remunerasi rampasan hak-hak kalian
sedekahilah mereka dengan kekhusukan Istigfar kalian
sedekahilah mereka dengan keserahan Tahmid kalian
sedekahilah mereka dengan kebiusan Tasbih kalian
sedekahilah mereka dengan ketakziman Al Fatikah kalian
sedekahilah mereka dengan kekayaan Al Ikhlas kalian
sedekahilah mereka dengan kemahaan Allah kalian!
Innalillahi wa inna ilaihi raaji’un....

http://sastrombudeg.blogspot.com