andaikata aku menjadi seorang presiden:
aku akan kontrak rumah seburuk-buruk terburuk gubuk rakyatku
karena di istana pastilah aku tak bisa lelap
aku akan lepas seluruh harta bendaku
sebab jadi presiden adalah jabatan pengabdian,
bukan jadi ajang mengumpul uang bagi kelangsungan kemakmuran keturunan
dan kubagikan kepada rakyat yang paling menderita
karena aku yakin, kelak setelah tak jadi presiden pun
aku tak kan kelaparan dan kehujanan
untuk apa aku mengeluhkan tak pernah naik gaji
aku sadar negeriku adalah negeri pengutang
untuk itu aku malu punya hajatan besar untuk pernikahan anakku
di kua saja, cukuplah, kehormatanku tak kan berkurang sedikitpun
aku malu jika anakku harus jadi elit partai sementara aku masih menjabat presiden
bagiku, presiden adalah aku
aku milik rakyatku dan negaraku
karenanya anak istriku harus berani berkorban untuk itu
tidak ambil kesempatan menyusun kekuatan sendiri
biarlah waktu berjalan dengan sendirinya
bakat kepemimpinan anakku biarlah bersaing dengan sesama anak bangsa
aku akan bangga bila kelak ia menjadi pemimpin bukan karena aku
sebaliknya, aku akan sangat malu anakku jadi pemimpin karena
rakyat hanya memandang ia anak keturunanku!
(sebenarnya aku malu menulis kata-kata nggak bermutu ini. tapi aku sudah ingin menulis)
http://sastrombudeg.blogspot.com