http://sastrombudeg.blogspot.com
sebenarnya ini bukan masalah besar atau kecil. sedikit atau banyak. berdasarkan pengamatan nonilmiah penulis, saat ini ada kecenderungan (dari yang berminat) putra-putri pertiwi lebih memilih menjadi anggota sipil bersenjata, atau sipil murni tanpa pistol tapi bermasa depan ekonomi yang cerah ketimbang bergelut di militer. setelah tidak diterima di sipil 'bergengsi' tersebut, baru melirik ke militer (bila kondisi fisik, mental, dan intelegensia memungkinkan).
saya tidak tahu ada apa di balik kecenderungan tersebut. banyak pikiran 'kira-kira' tapi sangat tidak etis saya sampaikan di sini.
tulisan ini saya naikkan oleh sebab pertanyaan-pertanyaan yang berputaran di kepala saya:
1. kondisi yang demikian, apabila tidak dicari solusi terbaik oleh militer, mungkinkah kita akan kehilangan putra-putri generasi terbaik di bidang militer?
2. dengan daya rangsang yang turun pada bidang kemiliteran, patutkah ini juga dianggap sebagai sebuah sinyal kemerosotan nilai-nilai cinta tanah air dan idealisme kebangsaan absolut tanpa bumbu-bumbu kepentingan ekonomi pribadi?
wallahualam.
No comments:
Post a Comment